Minggu, 21 Maret 2010

(AWAS!!) Nggak Semua Produk Teh itu Sehat dan Aman Dikonsumsi

Dicky Tinton Di Indonesia, produk teh dalam kemasan botol emang laris di pasaran. Dari produk teh manis dalam botol kaca, sampai produk varian macam teh hijau dalam botol plastik. Selalu aja ada merk baru atau varian baru yang siap dicoba.

Jujur, rasanya emang enak. Ada yang manisnya pas, ada yang kemanisan tapi bikin nagih, apalagi yang varian rasanya macem-macem kaya buah apel, strawberry dan sebagainya. Tapi yang namanya produk teh yang biasa kita liat di toko, tetep aja ada bahayanya.
Berikut ini ada beberapa info tentang hal-hal yang jarus diperhatikan seputar konsumsi teh dalam kemasan (botol) :
* 1/3 dari isi teh adalah pengawet
Saya pernah diberitahu oleh temen klo 1/3 dari isi teh adalah bahan pengawet. Secara teknis baik pemanis buatan (aspartam dll) dan gula pasir itu kan sama saja, dibuat di pabrik salah satu prosesnya adalah ekstraksi dari apapun sumbernya (tebu kalau gula pasir). Antara pemanis buatan dan gula pasir tidak ada yang lebih baik, karena gula pasir yang berlebihan juga efeknya parah. Konsumsi gula berlebih (yang ada di produk roti, kue, cake, permen, teh kemasan, juice kemasan) bisa memicu obesitas yang berlanjut ke Diabetes. Teh dalam kemasan justru terutama yang kandungan gulanya relatif tinggi, coba cek kalau membeli teh dalam kemasan berapa gr kandungan teh dalam satu pak.
Teh justru lebih nikmat pada saat dikonsumsi tanpa gula, seperti chinese tea, japanese tea ataupun herbal tea, karena aroma, dan rasa sepet atau kadang agak pahit justru bisa dirasakan pada saat teh diminum tanpa gula. Pemanis butan ataupun Gula teteaplah berbahaya jika dikonsumsi dlm jml yg berlebihan, Gula alami itu adanya di buah-buahan yang dikonsumsi segar belum diproses lanjutan, misalnya di juice plus gula atau dibuat manisan dan ditambahi gula pasir.

* Waspada dengan bahan pengawet
Hasil penelitian mengungkapkan ada dua jenis pengawet yang ada di berbagai minuman ringan (salah satunya teh dalam kemasan), yaitu Natrium Benzoat dan Kalim Sorbat. Nah, banyak produk yang hanya mencantumkan bahan pengawet dari golongan tertentu saja. Hasil penelitian mengungkapkan ada dua jenis pengawet yang ada di berbagai minuman ringan (salah satunya teh dalam kemasan), yaitu Natrium Benzoat dan Kalim Sorbat. Nah, banyak produk yang hanya mencantumkan bahan pengawet dari golongan tertentu saja.

* Jangan terlena dengan rasa yang enak
Campuran teh dengan rasa buah memang enak. Tapi percayalah, itu semua ada "campur tangan" pemanis atau perasa buatan. Coba kembali lagi ke rasa teh yang asli dan lebih natural. Yang pasti terjadi dan kerasa banget adalah badan menggemuk dan dompet menipis. Menggemuk karena kandungan gula yang tinggi, sementara dompet menipis karena terlalu doyan.

Produksi teh RTD (Ready To Drink) memang agak tricky, karena teh sendiri cenderung mudah terkontaminasi dan teroksidasi. Untuk menjaga supaya umur produknya cukup panjang, pada dasarnya proses produksi teh RTD ada 3 macam: hot fill, cold fill, dan cold fill aseptic. Ada juga yg semi hot fill, walaupun tdk banyak. Proses ini menjamin agar teh tetap bebas bakteri, jamur dll sampai masa kadaluwarsa.

Dalam proses hot fill dan aseptic, bisa dibilang tidak ada bahan pengawet buatan seperti natrium benzoat, karena prosesnya sendiri sudah mampu membuat produk steril. Dalam proses cold fill (untuk produk flavored beverage apapun, tdk hanya teh), memang biasanya ditambahkan pengawet buatan karena suhu fillingnya yg tidak mencukupi untuk membunuh bakteri. Tapi bisa juga tidak pakai pengawet asal pH-nya tidak memungkinkan bakteri berkembang biak, alias dibuat asam. Hehe, jadi teknis banget ya.

Untuk melihat bedanya, tinggal dilihat aja desain botolnya. Teh RTD dgn proses hotfill biasanya memiliki mulut botol berwarna (crystallized) agar tidak deformasi saat terkena suhu filling yg sangat tinggi, tidak seperti produk2 cold fill yang mulut botolnya bening. Untuk produk aseptic biasanya mulut botolnya juga bening.Mudah-mudahan selanjutnya teman-teman mau lebih waspada lagi dan pikir-pikir sebelum mengkonsumsi minuman teh dalam botol yang semakin marak. Bukannya apa-apa, tapi ngga semua produk itu sehat. Inget, jangan cuma cari rasa enak atau harga murah aja, faktor kesehatan juga penting kan?

Well, klo di Royal Garden Resto kita punya Chenese Tea, Teh Potji Gula Batu dan teh biasa tp sangat special karena kita racik sendiri dari teh terbaik di 3 daerah. Buktikan sendiri rasa tehnya.....

Mari berbagi info sehat bersama Royal Garden Restaurant Jogja, Jl. Pekapalan no.7, Alun Alun Utara Jogja (Ex Bioskop Soboharsono)....The Sensation of Royal Dining Experiences.
Kirim ide, saran, info & kritik serta sembako ke icky_ngasno@yahoo.co.id atau sms 0878 39 123 222 (Dicky Tinton)

Selalu Sehat & Tetap Makan Hidangan Lezaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar